Minggu, Februari 03, 2013


UP DATE BERITA EKSPEDISI TRIPA MAPALA LEUSER UNSYIAH 2013



Press release proses rescue tim arung jeram Tripa 2013

Kesimpangsiuran tentang jumlah survivor yang muncul dalam pemberitaan perlu kami luruskan, bahwasanya 12 orang tim pengarungan ekspedisi arung jeram Mapala Leuser Unsyiah telah berkumpul dengan tim lainnya dalam keadaan sehat walafiat.
Disamping itu, perlu juga kami sampaikan bahwasanya ekspedisi itu adalah ekspedisi yang dilaksanakan oleh Mapala Leuser Unsyiah. Keterlibatan TV One dalam ekspedisi ini murni dalam hal peliputan. Selain daripada media tersebut, Mapala Leuser tidak mendapat konfirmasi atas keterlibatan beberapa organisasi Arus Liar ataupun Rapid Plus Medan seperti diberitakan oleh beberapa media selama ini. Jika memang ada keterlibatan unsur-unsur lain dalam ekspedisi ini, itu tidak dikoordinasikan kepada Mapala Leuser Unsyiah, terlebih lagi kami membaca sebuah media yang menyatakan terdapat warga Negara asing dalam tim pengarungan.
Dalam kesempatan ini, Mapala Leuser Unsyiah mengucapkan terima kasih kepada Seluruh Anggota Mapala LEUSER Unsyiah, REKTOR Unsyiah, PUREK III Unsyiah, Kepala Biro Kemahasiswaan Unsyiah, TNI/ POLRI, BASARDA, BPBD Gayo Lues, Muspida Gayo Lues, Masyarakat Kecamatan Terangun, BASARNAS Banda Aceh,  Wanadri, Mapala UI, Mapala Jabal Everes Sigli, Pak Anas Boogie, Bang Johan Alas, Bang Jack BNPB Gayo Lues dan pihak-pihak lain yang telah membantu upaya evakuasi tim ekspedisi ini.


TTD
ATAS NAMA KETUM
MAPALA LEUSER UNSYIAH
RUDIANTO
L.353.US





»»  READMORE...

Minggu, Februari 12, 2012

Misteri gigitan pada logo Apple




http://hermawayne.blogspot.com
Berpulangnya Steve Jobs sang Founder Apple Inc, membuat banyak orang penasaran seputar gigitan di logo Apple komputer. Ada banyak opini yang menjadi misteri gigitan di logo Apple, sebelum akhirnya dijawab oleh sang pembuat logo. Berikut beberapa di antaranya:

-Logo dengan buah apel tanpa digigit akan terlihat seperti buah jeruk, maka untuk membedakannya, dibuatlah apel yang digigit sebagai logo mereka.

-Terinspirasi dari Alan Turning, bapak komputer modern yang mengakhiri hidupnya dengan memakan apel yang mengandung sianida.
http://hermawayne.blogspot.com
Alan Turning

-Ada juga yang mengatakan, gigitan itu berarti byte. Istilah tersebut berasal dari kapasitas memori komputer, yaitu mega byte, terra byte.

-Filosofinya, apel diumpamakan sebagai ilmu pengetahuan. Gigitannya adalah simbol kalau manusia tidak bisa memakan semua ilmu, tapi hanya sebagian saja.

-Mengenang Isaac Newton (teori gravitasi konon ditemukan setelah Newton melihat apel jatuh dari atas pohon).
http://hermawayne.blogspot.com

-Terinspirasi dari kisah manusia pertama, Adam dan Hawa. Apple merupakan buah sumber pengetahuan.
http://hermawayne.blogspot.com

-Beberapa orang percaya, Steve adalah penggemar berat The Beatles, dan dia pun mencontek logo itu dari salah satu album The Beatles.
http://hermawayne.blogspot.com

-Berawal dari kebiasaan Steve yang vegetarian dan suka memakan buah apel. Saat dia memutuskan untuk mendirikan perusahaan bersama sahabatnya (Wozark), simbol apellah yang digunakan.

-Ada juga yang berpendapat bahwa saat anda melihat merek Apple, berarti anda sudah mencicipi kecanggihan dan elegannya produk Apple.

Sang pembuat logo Rob Janoff menjawab:
Menurut keterangan Rob Janoff yang diambil dari situs creativebits, gigitan apel itu hanyalah sebuah variasi saja. Menurutnya, logo itu tidak punya arti khusus, yang dia lakukan hanya mendesain apel dengan kreatifitas yang dimilikinya.

Anehnya, meski Rob Janoff sudah menjelaskan, banyak orang belum yakin. Dan jadilah logo buah apel yang digigit tetap menjadi sebuah misteri.
http://hermawayne.blogspot.com
Rob Janoff

sumber : http://terselubung.blogspot.com/2012/01/misteri-gigitan-pada-logo-apple.html
»»  READMORE...

Senin, Januari 24, 2011

8 Gunung di Indonesia yang Terkenal Karena Letusannya

Indonesia memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif hingga saat ini. Beberapa diantaranya pernah mencatatkan rekor letusan fantastis yang membuat dunia ikut merasakan dampaknya. Besarnya letusan sebuah gunung berapi dapat dihitung menggunakan pengukuran VEI. Volcanic Explosivity Index (VEI), dikemukakan oleh Chris Newhall dari U.S. Geological Survey dan Steve Self dari Universitas Hawaii tahun 1982 untuk menyediakan pengukuran relatif dari besarnya letusan gunung berapi.

Berikut ini adalah beberapa gunung berapi di Indonesia yang pernah tercatat memiliki letusan yang dahsyat diukur menggunakan VEI.

  1. Gunung Kelud

    Sejak abad ke-15, Gunung Kelud telah memakan korban lebih dari 15.000 jiwa. Letusan gunung ini pada tahun 1586 merenggut korban lebih dari 10.000 jiwa. Sebuah sistem untuk mengalihkan aliran lahar telah dibuat secara ekstensif pada tahun 1926 dan masih berfungsi hingga kini setelah letusan pada tahun 1919 memakan korban hingga ribuan jiwa akibat banjir lahar dingin menyapu pemukiman penduduk.

    gunung kelud

    Pada abad ke-20, Gunung Kelud tercatat meletus pada tahun 1901, 1919 (1 Mei), 1951, 1966, dan 1990. Tahun 2007 gunung ini kembali meningkat aktivitasnya. Pola ini membawa para ahli gunung api pada siklus 15 tahunan bagi letusan gunung ini.

  2. Gunung Merapi

    Gunung Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000 tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.

    merapi

    Letusan-letusan kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun 1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930.

    Letusan besar pada tahun 1006 membuat seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan 1400 orang.

  3. Gunung Galunggung

    Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.

    galunggung

    Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.

  4. Gunung Agung

    Gunung Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya terdapat kawah besar.

    gunung agung

    Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan.

    Pada tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada tanggal 24 Februari lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung.

    Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan aliran piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa-desa, menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.

  5. Krakatau

    Krakatau adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883.

    krakatau

    Letusan itu sangat dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar 36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia.

    Suara letusan itu terdengar sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika, 4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.

    Letusan Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.

    Ledakan Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan Gunung Katmal di Alaska.

    Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.

    Tercatat bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.

  6. Maninjau

    Kaldera Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Memiliki volume 220-250 km ³ dan panjang 20 km dan lebar 8 km.

    maninjau

  7. Gunung Tambora

    Aktivitas vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun 1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index. Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada tahun 181.

    tambora

    Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari 2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku. Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000 orang dengan 11.000 – 12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat dari letusan tersebut.

    Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai 92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini menyebabkan perubahan iklim dunia.

    Satu tahun berikutnya (1816) sering disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya kelaparan terburuk pada abad ke-19.

    Selama penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.

  8. Toba Supervolcano

    Merupakan letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet Bumi.

    73.000 tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia hampir memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat. Dan setelah Tsunami Gunung Berapi Di Indonesia menjadi Aktif sekali lagi dan mengancam umat manusia.

    toba eruption

    Letusan ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil.

    Padahal krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak 0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih lemah dibanding krakatau.

    Seperti yang telah diketahui oleh para ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat manusia 73.00 tahun yang lalu. Saat itu manusia neanderthal menghuni bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa, serta homo erectus dan homo floresiensis di asia.

    Saat itu sangat dingin di eropa, Zaman es terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa raksasa diburu. Selain makanan herbivora, mammoth dan badak berbulu juga seringkali menjadi menu makanan manusia.

    Toba, dengan diameter 90 kilometer di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera, meletus dengan sangat dahsyat. Bersamaan dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000 sampai 10.000 manusia saja.

    Sebenarnya manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat dari letusan super volcano Toba 73.000 tahun yang lalu. Oleh karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir musnahnya umat manusia.

    toba lake

    Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat ditemuai di area tersebut (Indonesia) sekarang, beberapa diantaranya menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu setelah gempa di dasar laut pada bulan Desember 2004.

    Walaupun Toba sampai saat ini masih tertidur jauh dan aman dibawah sebuah laut besar yang menyandang nama sama di Sumatera Utara, banyak orang yang takut apabila suatu saat Gunung Berapi aktif di Talang yang berada 300 kilometer di selatan Toba meletus, bisa membangunkan Raksasa yang tertidur.

    Vulkanologis Prof. Ray Cas mengatakan ‘Hal itu mungkin saja terjadi, tapi bila Toba siap untuk meletus dan kejadian diatas bukanlah satu-satunya indikasi akan kejadian tersebut.”

    Sang ahli tersebut berpikir bahwa mungkin saja suatu hari nanti letusan besar lain akan terjadi tapi hal itu baru akan mungkin terjadi sekitar 10.000 atau bahkan 100.000 tahun lagi. Tetapi biar bagaimana pun tidak semua hal dapat diprediksi.


    sumber : terselubung blogspot (http://okebanget.net/2011/01/07/8-gunung-di-indonesia-yang-terkenal-karena-letusannya/)

»»  READMORE...

Selasa, April 06, 2010

SERBA-SERBI LAPORAN KEUANGAN

melihat laporan keuangan lebih dekat dan mendalam.....
semoga berguna bagi yang membutuhkan informasi ini......


Pengertian Laporan Keuangan


Fungsi akuntansi dalam perusahaan adalah mencatat transaksi-transaksi yang terjadi serta akibatnya terhadap aktiva, hutang, modal, hasil dan biaya dalam perusahaan tersebut. Transaksi-transaksi yang terjadi ini selanjutnya dilaporkan dalam bentuk laporan keuangan. Beberapa definisi mengenai laporan keuangan yang dikemukakan oleh beberapa ahli antara lain:
Sawir mengemukakan tentang laporan keuangan sebagai berikut: "Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai unluk meneliti kondisi kesehatan perusahaan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi, ikhtisar laba ditahan, dan laporan posisi keuangan, (2001.: 2)".Sedangkan Harnanto mendefinisikan laporan keuangan sebagai berikut: "Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi, yang meliputi neraca, perhitungan rugi laba dan laba vang ditahan. laporan perubahan posisi keuangan serta catatan atas laporan keuangan, (1987:9) ".

Menurut Munawir laporan keuangan adalah:"laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi vang dapat digunakan sebagai alat unluk berkomunikaxi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak vang berkepentingan dengan utau aktivitas pcrusahaann tersebut, (2000: 2) ".Dan kutipan di atas penulis menarik suatu kesimpulan bahwa laporan keuangan terdiri dan neraca, laporan laba/rugi yang disajikan tiap akhir periode pembukuan (satu periode akuntansi). Sedangkan laporan keuangan lainnya merupakan suatu laporan pelengkap.

Pihak-Pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan

Tujuan dari laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan. Informasi tersebut bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dari pengambil keputusan ekonomi. Laporan keuangan mempunyai arti yang sangat penting bagi pihak yang membutuhkan atau berkepentingan, pihak-pihak yang membutuhkan antara lain: para pemilik perusahaan/pemegang saham, manajer perusahaan yang bersangkutan, banker, kreditor, investor, pemerintah, mereka yang menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, beberapa kebutuhan ini adalah meliputi:

1. Para pemilik perusahaan
Para pemilik perusahaan akan berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan untuk dapat menilai sukses atau tidaknya manajer yang diberi kepercayaan orang pemegang saham mengendalikan/memimpin perusahaannya.

2. Manajer perusahaan yang bersangkutan
Laporan keuangan bagi manajer berguna untuk:
  • Mengukur biaya dan hasil (pendapatan) yang telah dicapai periode yang lalu.
  • Menilai mengukur efisiensi dari tiap-tiap bagian yang ada dalam perusahaan.
  • Menilai mengukur hasil kerja dari tiap-tiap individu yang telah diserahi wewenang dan tanggungjawab.
  • Untuk menentukan perlu tidaknya diadakan perubahan kebijakan atau prosedur yang baru sehmgga dapat dicapai hasil yang lebih baik dan meningkat.
  • Untuk memberikan laporan pertanggungjawaban pada pemilik perusahaan atas kepemimpinan selama ini.
3. Bank, kreditor dan investor

Bankir, kreditor maupun investor berkepentingan dengan laporan keuangan itu, sebab dengan membaca laporan keuangan itu mereka dapat menentukan prospek keuntungan perusahaan dimasa datang, mengetahui kondisi kerja pemimpin perusahaan dan kondisi keuangan jangka pendek perusahaan tersebut. Jadi dengan laporan keuangan ini para bankir, kreditor. ataupun investor dapat mengadakan analisa apakah mereka akan terus mengadakan investasi, memberikan kredit bank jangka pendek maupun jangka panjang ataukah menghentikannya sama sekali.

4. Pemerintah

Bagi pemerintah dimana perusahaan itu berdomisili sangat berkentingan dengan laporan keuangan perusahaan terscbut termama untuk:
a. Kepentingan sehubungan dengan pajak
b. Kepentingan perencanaan pemerintah untuk masa yang akan datang terutama yang menyangkut masalah tenaga kena dan kebijakan lain yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Sifat Laporan Keuangan

Menurut Munawir mengenai sifat laporan keuangan adalah sebagai berikut: "Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan pihak manajemen yang bersangkutan". Jadi laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara lain:
Fakta yang telah dicatat (recordedfact). Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate). Pendapat pribadi (personal judgment). Fakta-fakta yang telah dicatat berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas dasar fakta dari catatan akuntansi, seperti jumlah uang kas yang tersedia dalam perusahaan maupun yang disimpan di Bank, jumlah piutang, persediaan barang dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan. Pencatatan dan pos-pos ini berdasarkan catatan historis dan peristiwa-peristiwa yang telah terjadi masa lampau, dan jumlah-jumlah uang yang tercatat dalam pos-pos itu dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadinya peristiwa tersebut.

Prinsip-prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi, berarti data yang dicatat itu didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman. Disamping itu di dalam akuntansi juga digunakan prinsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain:

a. Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern atau kontinuitas usaha, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjalan terus. Konsekuensinya bahwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan merupakan nilai-nilai untuk perusahaan yang masih yang berjalan yang didasarkan pada nilai atau harga pada saat terjadinya peristiwa itu. Terjadi jumlah-jumlah uang yang tercantum dalam laporan bukanlah nilai realisasi jika aktiva itu dijual atau dikuasai,

b. Daya beli dari uang dianggap tetap, stabil atau konstan, walaupun hal ini bertentangan dengan kenyataan namun akuntansi mencatat semua transaksi atau peristiwa dalam jumlah uangnya dan tidak mengadakan perbedaan antara nilai-nilai dari berbagai tahun. Pendapat pribadi (personal judgment), dimaksudkan bahwa walaupun pencatatan transaksi telah diatur oleh konvensi-konvensi atau dalil-dalil dasar konvensi yang sudah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan, namun penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil-dalil dasar tersebut tergantung dari pada akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan. Pendapat ini tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatnya yang dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar akuntansi yang telah disetujui akan digunakan didalam beberapa hal, diantaranya menggunakan metode untuk menaksir piutang tidak dapat ditagih dan penentuan beban penyusutan serta penentuan umur dan suatu aktiva tetap akan sangat tergantung, pada pendapat pribadi menajemennya dan berdasar pengalaman masa lalu.

Keterbatasan Laporan Keuangan

Dengan melihat beberapa sifat laporan keuangan tersebut di atas maka dapat dilihat bahwa laporan keuangan itu mempunyai beberapa keterbatasan antara lain:
1. Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (interm report) dan bukan merupakan laporan final.
2. Adanya beberapa standar nilai yang bergabung. Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap dilaporkan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi penghapusannya, karenanya nilai aktiva itu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.
3. Adanya pengaruh daya beli uang berubah. Daya beli uang dari hari kehari selalu berubah sesuai dengan kehidupan perekonomian sehari-hari.
4. Adanya faktor-faktor yang tidak dinyatakan dengan uang. Laporan keuangan adalah akumulasi dari kejadian-kejadian atau transaksi-transaksi perusahaan yang dapat dinyatakan dengan satuan uang.
5 Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat, oleh karena itu laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
6. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak tertentu.
7. Proses penyusunan iaporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran-taksiran dan berbagai pertimbangan.
8. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.
9. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Bila terdapat beberapa kemungkinan konklusi yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
10. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomi suatu peristiwa/transaksi dari pada bentuk hukumnya (formalitas).
11. Laporan keuangan di susun dengan istlah-istilah teknis.
12. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomi dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
13. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
14. Nilai yang tercantum dineraca hanyalah nilai pada suatu saat tertentu saja.
15. Analisis harus menyadari kemungkinan adanya suatu window dressing.
16 Nilai beli rupiah makin lemah.

Bentuk Laporan Keuangan

Neraca
Munawir menyatakan bahwa: "Neraca adalah laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu laporan yang disusun pada suatu saat tertentu, (2000:13) ". Menurut Harnanto, neraca adalah: "Suatu laporan yang disusun dengan maksud untuk menunjukkan keadaan (posisi) finansial perusahaan pada saat (tanggal tertentu, (1984: I) ".

Bentuk meraca yang ada pada perusahaan-perusahaan tidak ada yang seragam, bentuk dan susunannya tergantung pada tujuan yang akan dicapai. Bentuk neraca yang lazim digunakan adaiah sebagai berikut:
  • Bentuk skontro, dimana semua aktiva tercantum sebelah kiri/debet dan hutang serta modal tercantum sebelah kanan/kredit.
  • Bentuk vertikal, dalam bentuk ini semua aktiva nampak dibagian atas yang selanjutnya diikuti hutang jangka pendek, hutang jangka panjang serta modal

Laporan Rugi Laba
Munawir mendefinisikan laporan rugi laba adalah: "Laporan rugi laba merupakan sualu laporan yang sistemalis tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh organisasi suatu perusahaan selama periode tertentu. (2000:26) ". Menurut Harnanto, Laporan rugi/ laba adalah: "Suatu laporan yang disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang hasil usaha dan perusahaan, selama jangka waktu yang tercakup dalam laporan tersebut, (1984:1) ".
Bentuk dari laporan rugi laba yang biasa digunakan adalah sebagai berikut:
  • Bentuk single step, yaitu dengan menggabungkan semua penghasilan menjadi satu kelompok, sehingga untuk menghitung rugi/laba bersih hanya memerlukan satu langkah yaitu mengurangkan total biaya terhadap total penghasilan.
  • Bentuk multiple step, dalam bentuk ini dilakukan pengelompokan yang lebih teliti sesuai dengan yang digunakan secara umum.




Analisa Laporan Keuangan
2.2.1 Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Salah satu tugas penting manajemen atau investor setelah akhir tahun adalah menganalisa laporan keuangan perusahaan, sedangkan pengertian analisa laporan keuangan oleh beberapa ahli adalah:
Harahap mengemukakan anatisa laporan keuangan sebagai berikut:
"Analisa laporan keuangan yaitu menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungan yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuiantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangatl penting dalam proses menghasilkan keputusan yung tepat, (1998:3) ".
Sedangkan menurut Djahidin analisa laporan keuangan adalah:
"Analisa laporan keuangan mencakup penerapan metode dari teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan (1983) ".
Munawir mengemukakan pengertian analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut:
"Mempelajari hubungan-hubungan di dalam suatu setiap laporan keuangan pada suatu saat tertentu dan kecenderungan-kecenderungan dari hubungan ini sepanjang waktu (1998) ".

Metode dan Teknik Analisa Laporan Keuangan

Dalam melakukan analisa laporan keuangan suatu perusahaan digunakan beberapa metode dan teknik analisa. Metode dan teknik tersebut merupakan alat untuk mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan sehingga diketahui perubahan dari masing-masing pos tersebut.
Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan keuangan yaitu:

1. Analisa Horisontal (dinamis)
Adalah analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya.

2. Analisa Vertikal (stalls)
Perbandingan antara pos-pos yang diliputi periode saja sehingga akan diketahui keadaan keuangan pada saat itu saja.

Teknik analisa yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Analisa perbandingan laporan keuangan
2. Trend
3. Laporan dengan persentase per komponen (common size statement)
4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja
5. Analisa sumber dan penggunaan kas
6. Analisa rasio
7. Analisa perubahan laba kotor
8. Analisa Break-even

Analisa Rasio Keuangan

Untuk mengetahui kondisi keuangan dan prestasi perusahaan, analisis keuangan memerlukan beberapa tolak ukur. Tolak ukur yang sering dipakai adalah rasio atau indeks, yang menghubungkan dua data keuangan yang satu dengan data keuangan yang lainnya. Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa rasio ini akan dapat memperjelas atau memberi gambaran pada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila angka rasio tersebut dibandingkan dengan data industri yang digunakan sebagai standar. Namun walaupun dengan angka-angka distandarkan, seorang analis harus hati-hati dalam menaksirkan perbandingan itu. Mungkin saja prestasi dan kondisi keuangan seluruh industri memang kurang memuaskan dengan demikian untuk suatu perusahaan yang kebetulan berada di atas rata-rata, tidaklah bisa dikatakan sebagai memuaskan.

Pengelompokan Analisa Rasio Keuangan

Rasio-rasio keuangan dikelompokkan ke dalam lima kelompok dasar, yaitu:

1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya

2. Rasio Leverage (hutang)
Rasio hutang digunakan untuk mengukur seberapa besar operasi perusahaan dibiayai dari hutang

3. Rasio Aktivitas
Yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas operasi perusahaan dalam memanfaatkan sumber-sumber dana yang ada.

4. Rasio Profitabilitas
Yaitu rasio untuk mengukur efektivitas operasi perusahaan dalam menghasilkan laba.

5. Rasio Penilaian
Yaitu nisbah untuk mengukur kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai perusahaan.

Evaluasi Kinerja Keuangan

Untuk mengevaluasi kinerja keuangan suatu perusahaan hal yang pertama dilakukan adalah dengan menganalisis kinerja keuangan. Untuk menganalisis kinerja keuangan ada beberapa analisis rasio keuangan yang digunakan yaitu: analisis likuiditas perusahaan, analisis struktur keuangan, analisis penilaian pasar, analisis kesehatan keuangan perusahaan, dan analisis dengan metode EVA.

Analisis Likuiditas
Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menjelaskan kewajiban jangka pendeknya. Rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar. Pada rasio likuiditas ada 2 rasio yang umum digunakan yaitu:

1. Rasio Lancar = Aktiva Lancar / Hutang Lancar
Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Apabila rasio 1 : 1 atau 100% ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua hutang lancar.

2. Rasio Cepat = (Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang Lancar
Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi hutang lancar. Semakin besar ratio ini semakin baik.

Analisis Struktur Keuangan
Struktur keuangan adalah bagaimana cara perusahaan mendanai aktivanya. Aktiva perusahaan didanai dengan utang jangka pendek, utang jangka pajang dan modal pemegang saham, sehingga seruruh sisi kanan dari neraca memperlihatkan struktur keuangan. Rasio leverage mengukur tingkat solvabilitas suatu perusahaan, rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi segala kewajiban finansialnya seandainya perusahaan tersebut pada saat itu dilikuidasi. Pada rasio leverage ada beberapa rasio yang umum digunakan tetapi penulis untuk mengevaluasi kinerja keuangan hanya mcnggunakan satu rasio saja yaitu rasio utang yang rumusnya adalah sebagai berikut:

Rasio Hutang = Total Hutang / Total Aktiva

Analisis Aktivitas Perusahaan
Rasio aktivitas mengukur seberapa efektif perusahaan rnemanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya. Semua rasio aktivitas ini melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis aktiva. Rasio-rasio aktivitas yang umum digunakan adalah:
1. Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Inventory Turnover Ratio = Sales / Inventory

Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagangan. Rasio ini merupakan indikasi yang cukup populer untuk menilai efisiensi operasional, yang memperlihatkan seberapi baiknya manajemen mengontrol modal yang ada pada persediaan.

2. Periode Penagihan Rata-Rata (Average Collection Period)

Average Collection Period = Piutang / Penjualan Per hari

Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan piutang perusahaan rata-rata jangka waktu penagihan adalah rata-rata jangka waktu lamanya perusahaan hams menunggu pembayaran setelah melakukan penjualan.

3. Rasio Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turnover)

Working Capital Turnover = Penjualan / Modal Kerja Bersih
Modal kerja bersih adalah aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Rasio ini mengukur aktiva bersih terhadap kelebihan aktiva lancar atas kewajiban lancar. Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan (dalam rupiah) yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah modal kerja.

4. Rasio Perputaran Aktiva Tetap (Fixet Asset Turnover)

Rasio Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan / Aktiva Tetap

Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertahan pada harta tetap seperti pabrik dan peralatan, dalam rangka menghasilkan penjualan atau berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap. Rasio ini berguna untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk meningkatkan pendapatan.

5. Rasio Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover)

Rasio Perputaran Total Aktiva = Penjualan / Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan kalau perputarannya lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual.

Analisis Kemampulabaan Perusahaan

Kemampulabaan (profitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio kemampulabaan akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen prusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Ada beberapa rasio kemampulabaan yang umum digunakan, tetapi penulis untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan hanya menekankan pada satu rasio yaitu rasio marjin laba kotor. Rumus dari marjin laba kotor adalah sebagai berikut:

Marjin Laba Kotor = (Penjualan - Harga Pokok Penjualan) / Penjualan
Rasio marjin laba kotor mengukur efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien. Dalam megevalusi dapat dilihat margin per unit produk, bila rendah maka perusahaan tersebut sensitif terhadap pesaingnya.

Analisa Penilaian Pasar

Rasio penilaian (Valuation Ratio) adalah ukuran yang paling komprehensif untuk menilai hasil kerja perusahaan, kerja rasio tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh rasio-rasio dan hasil pengembalian ada. Ada dua rasio yang umum digunakan, tetapi penulis untuk mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan hanya menekankan pada satu rasio yaitu rasio harga terhadap laba atau PER. Rumus dari PER adalah sebagai berikut:

PER = Harga Saham / Laba per Saham

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pemdapatan yang diterima. PER yang tinggi menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi preusahaan di masa yang akan datang cukup tinggi.

Analisis Kesehatan Keuangan Perusahaan

Analisa Kebangkrutan Z, adalah suatu alat yang digunakan untuk meramalkan tingkat kebangkrutan suatu perusahaan dengan menghitung nilai dari beberapa rasio lalu kemudian dimasukkan dalam suatu persamaan deskriminan, maka berdasarkan analisa ini apabila nilai Z dari perusahaan yang diteliti lebih kecil dari 1,80 beresiko tinggi terhadap kebangkrutan, bila nilai Z berada diantara 1,81 sampai dengan 3,00 dikatakan masih memiliki resiko kebangkrutan, bila diatas nilai 3,00 atau Z > 3,00 aman dari kebangkrutan. Untuk menghitung nilai Z, terlebih dahulu kita hams menghitung lima jenis rasio keuangan, yaitu:

Working Capital to Total Assets (X1).
Retained Earning to Total Assets (X2).
Earning Before Interest & Taxes to Total Assets (X3).
Market Value of Equty to Book Value of Debt (X4).
Sales To Total Assets (X5).
Selanjutnya nilai Z hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Z = 0,012 (XI) + 0,014 (X2) + 0.033 (X3) + 0,006 (X4) + 0,999 (X5)

Analisa kebangkrutan Z ini ditentukan oleh seorang peneliti berkebangsaan Amerika Serikat bemama Edward I. Altman yang juga menjabat sebagai Assisten Professor Finance Universitas New York, dalam bukunya The Jurnal of Finance September 1968 dengan judul Finance Ratios, discriminant Analysis And The Prediction Of Corporate Bankruptcy dalam bukunya ia mengatakan tujuan dari nalisis ini adalah:
The predication of corporate bankruptcy is used an illustrative case. Specifically, a set of financial and economic ratio will be investigated in a bankruptcy predication context wherein amultipie discriminant statistical methodology is employe. The data used in the study are limited to manufacturing corporations. Atau ramalan terhadap kebangkrutan perusahaan digunakan sebagai suatu kasus yang membantu menjelaskan. Tegasnya, seperangkat rasio ekonomi dan keuangan akan diteliti dalam suatu kontek ramalan kebangkrutan dimana suatu metodelogi statistik multi diskriminan digunakan data yang digunakan dalam studi di batasi pada perusahaan manufaktur. (sumber: The Jurnal of finance: 1968). Adapun rasio-rasio tersebut adalah:

1. Working Capital to Total Asset
Rasio pertama yang digunakan sebagai alat diskriminan adalah rasio modal kerja terhadap total aktiva, ini seringkali dijumpai dalam studi kasus permasalahan perusahaan, ini adalah ukuran bersih pada aktiva lancar perusahaan terhadap modal perusahaan. Modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Karateristik likuiditas benar-benar ditentukan secara jelas biasanya sebuah perusahaan yang mengalami kerugian-kerugian operasi yang terus-menerus akan menyusutkan aktiva lancar sehubungan dengan total aktiva. Diantara penilaian terhadap rasio likuiditas, rasio ini terbukti paling berharga. Pemasukan variabel ini sesuai dengan studi Merwin yang menilai modal kerja pada rasio total aktiva sebagai indikator terbaik terhadap penghentian terakhir.

2. Retained Earning to Total Assets
Adalah ukuran dari profitabilitas kumulatif lewat waktu disebutkan pada awalnya sebagai satu dari rasio baru. Usia perusahaan dinyatakan secara implisit dalam rasio ini sebagai contoh, sebuah persuahaan baru relatif mungkin akan menunjukkan rasio laba ditahan/total aktiva yang rendah karena tidak adanya waktu untuk menambah laba kumulatif nya. Oleh karena itu, dapat dibuktikan bahwa perusahaan baru nampak berbeda dari analisis ini, dan kesempatan/peluang untuk diklasifikasikan dalam golongan bangkrut relatif lebih tinggi dari yang lainnya, dari pda perusahaan-perusahaan yang lebih tua, jika hal-hal lain diasumsikan tidak mempengaruhi (cateris paribus). Tapi ini merupakan keadaan yang sesungguhnya di dunia nyata. Timbulnya kegagalan lebih tinggi dalam tahun-tahun awal perusahaan.

3. Earning Before Interest and Taxes to Total Assets
Rasio ini dihitung dengan berbagai total perusahaan dengan penghasilan sebelum bunga dan potongan pajak dibagi dengan total aktiva. Pada pokoknya, merupakan ukuran dari produktivitas dari aktiva perusahaan yang sesungguhnya tertepas dari pajak atau faktor leverage. Sejak keberadaan pokok perusahaan didasarkan pada kemampuan menghasilkan laba dari aktiva-aktivanya, rasio ini muncul menjadi yang paling utama sesuai untuk studi yang berhubungan dengan kegagalan perusahaan. Selanjutnya keadaan bangkrut dalam pengertian kebangkrutan terjadi saat total kewajiban melebihi pemlaian wajar perusahaan terhadap aktiva perusahaan dengan nilai ditentukan oleh kemampuan aktiva menghasilkan laba.

4. Market Value Of Equity to Book Value Of Debt
Modal diukur melalui gabungan nilai pasar dari keseluruhan lembar saham preferen dan biasa. Sementara hutang meliputi hutang lancar dan hutang jangka panjang. Ukuran tersebut menunjukkan seberapa banyak aktiva perusahaan dapat menurun nilainya (diukur dari nilai pasar modal ditambah hutang) sebelum kewajiban (hutang) melebihi aktiva dan perusahaan menjadi bangkrut. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dengan nilai pasar dari modalnya sebesar 1000 dollar dan hutang 500 dollar dapat mengalami 2/3 penurunan nilai aktiva sebelum kebangkrutan bagaimanapun perusahaan yang sama dengan modal 250 dollar akan bangkrut jika penurunannya hanya 1/3 nilainya. Rasio ini menambahkan dimensi nilai pasar yang tidak ditentukan oleh studi mengenai kebangkrutan lainnya. Rasio ini juga tampak menjadi penentu kebangkrutan yang lebih efektif dan pada rasio serupa yang lebih umum digunakan.

5. Sales to Total Assets
Rasio perputaran modal adalah standar rasio keuangan yang menggambarkan kemampuan peningkatan penjulan dari aktiva perusahaan merupakan suatu ukuran dari kemampuan menajemen datam faktanya signifikan dari ukuran rasio ini tidak dapat ditampakkan semuanya tapi karena relasi yang unik diantara variabel dalam model ini, rasio penjualan/total aktiva menjadi rangking kedua dalam kontribusi keseluruhan ketepatan model diskriminan (The jumal of finance: 1968).

Analisis Kinerja dengan Metode EVA
EVA (Economic Value Added) adalah salah satu cara untuk menilai kinerja keuangan. EVA merupakan indikator tentang adanya penambahan nilai dari suatu investasi. EVA yang positif menunjukan bahwa manajemen perusahaan sesuai dengan tujuan manajemen keuangan memaksimumkan nilai perusahaan. Rumus:

EVA = EBIT - Pajak - Biaya Modal

Eva dapat ditingkatkan dengan cara:
1. Memperoleh lebih banyak laba tanpa menggunakan lebih banyak modal. Cara yang populer dalam hal ini adalah memotong biaya-biaya, bekerja dengan biaya produksi dan pemasaran yang lebih rendah agar diperoleh margin laba yang lebih tinggi.
2. Memperoleh pengembalian (retur) yang lebih tinggi dari pada biaya modal atau investasi baru.
Bila EVA > 0, terjadi proses nilai tambah perusahaan, kinerja keuangan perusahaan baik. Bila EVA = 0 menunjukkan posisi impas besar dari pada laba operasi setelah pajak yang diperolehnya, sehingga kinerja keuangan perusahaan tersebut tidak baik.

Daftar Pustaka
Djahidin, 1983, Analisa Laporan Keuangan, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Harnanto, 1984, Analisis Kinerja Keuangan Dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta.
Munawir, 2000, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty Yogyakarta.
Sawir, A., 2001, Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan, PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sofyan, 1999, Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama, PT. Raja Grafindo Persada.
Subrolo, B., 1985, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Liberty Yogyakarta.
Tunggal, AW., 1995, Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama, PT. Rineka Cipta, Jakarta.

posting by : fajaro
sumber : http://peminatanakuntansikeuangan005.blogspot.com/
»»  READMORE...

Selasa, Januari 19, 2010

KRUENG KALA WATER FALL


Siang itu aku terkejut dan langsung bergegas bangun dari tidur. Aku teringat janji dengan Ampon Denk (Usuluddin), bahwa kami akan berangkat hunting ke air terjun Lhong jam 9 pagi.

Aku langsung menuju salah satu warung kopi yang telah kami sepakati sehari sebelumnya. Saat tiba di warung kopi tersebut, aku basa-basi sejenak (he...he..) karena telah membuat dia menunggu....

Tepat jam 10:30 kami berangkat menuju air terjun Lhong, setelah menikmati secangkir kopi tentunya. Kami berangkat 3 orang. Dordi yang juga semeja dengan kami waktu kongkow di warung kopi juga tertarik untuk hunting bersama.

Jarak Banda Aceh_ Lhong kira-kira lebih kurang 40 km. Dapat di tempuh sekitar 1 jam perjalanan. Kamipun menyusuri jalan baru menuju Lhong bersama-sama. Jalan menuju Lhong saat ini sangat berbeda dengan kondisi setelah Tsunami 2004. Jika merunut-runut kebelakang, sebelum jalan ini selesai. Kita membutuhkan sekitar 2-3 jam perjalanan untuk sampai di Lhong. Karena kita harus melalui jalan yang belum jadi dan berlobang dimana-mana, yang tentunya kita tidak dapat melaju dengan lancar. Namun itu tidak lagi kita rasakan sekarang. Sekarang ini malah kita akan disungguhkan semacam terapi bagi jiwa jika kita melalui jalan ini. Dengan pemandangan laut lepas dan jalan yang luas, memberikan kita semacam sensasi lain.

Begitu kami sampai di air terjun. Suasana tidak begitu ramai. Maklum hari itu bukan lah hari minggu yang merupakan puncak kunjungan ke air terjun. Sesaat kami istirahat di sebuah kedai untuk menikmati suasana air terjun sambil istirahat setelah lelah berkendara satu jam lebih.

Disitu kami lihat anak kecil yang sedang melompat di bawah air terjun dan beberapa lagi sibuk berenang dengan gembiranya. Itu menjadi santapan empuk Ampon Denk dan Dordi dengan kamera masing-masing.

Beberapa saat setelah mereka menganbil gambar. Kami beranjak menuju arah hulu Krueng Kala. Karena disitu pun ada air terjun yang tentunya tidak seramai di bawah. Saat kami sampai di air terjun hulu beberapa pemuda kampung sedang asik-asiknya memancing ikan (ikan kerling-bahasa sekitar). Namun begitu melihat kami hendak mandi mereka dengan senangnya mempersilahkan kami mandi tanpa ada rasa terusik sedikit pun.

Disini air terjunnya tidak begitu tinggi namun ada ruang untuk kita berenang. Hal seperti itu tentunya memancing gairah kami bertiga untuk segera mandi dan merasakan kesejukan dan kesegaran airnya. Setelah puas mandi dan hunting. Kami bergegas pulang. Karena ada satu tempat lagi yang ingin kami tuju yaitu Geurutee. rencananya kami akan menikmati sunset di situ.


Namun apa hendak dikata kami tidak dapat melihat sunset karena berhubung cuaca mendung dan di laut hujan.


cerita@ fajaro
fhoto@ Dordi & Ampon Denk



»»  READMORE...

Selasa, Januari 12, 2010

SINERGISITAS

Entah kenapa tiba-tiba saja saya teringat akan sebuah bacaan yang menurut saya sangat menarik dan kiranya itu mampu memberi efek kepada siapa saja yang akan membacanya.....

Sambil menunggu bola antara Manchester city VS Blackburn Rovers. Saya pun menyalinnya ke blog ini. Lumayan, sebagai tambahan posting...(he...he...he...)

Selamat membaca...

Kisah bermula di sebuah Kongres Anggota Tubuh Manusia. Pak Jantung memimpin sesi sidang "Pemberian Penghargaan pada Anggota Tubuh Manusia Terpenting Tahun ini". Dalam pidato pengantarnya, Pak Jantung berkata, "Saudara-saudaraku sesama anggota tubuh, sebagaimana kita tahu tuan kita sangat menginginkan kita kinerja kesehatannya meningkat tahun ini. Peningkatan n hanya mungkin kalau kita semua memperbaiki kinerja masing-masing. Nah, untuk memicu peningkatan kinerja itu, tuan kita berkenan memberikan penghargaan kepada anggota tubuh terpenting. Untuk itu, kita harus menentukan siapa di antara kita yang layak untuk mendapatkannya".

Sidang seketika hening. Semua bingung karena sulit untuk menentukannya. Mas Mata merasa dirinya paing penting karena tanpa dirinya, tuannya pasti akan kelimpungan ketika berjalan. Jeng Bibir juga merasakan hal yang sama karena dialah juru bicala andalan tuannya. "Coba kalau saya mogok kerja, pasti tuan dikira bisu!" Pak Jantung tak mau kalah, "Kalu saya mogok kerja 1 detik saja. dunia pasti kiamat bung!" Akhirnya, ruangan kongres pun gaduh. Gaduh sana dan gaduh sini.

Sesaat kemudian, Pak Jantung mengetu meja sidang, "Diam semua. Setelah saya pikirkan masak-masak, sulit sulit bagi kita untuk mencari siapa yang paling penting. Bagaimana kalau sebaliknya, kita cari saja siapa yang paling tidak penting. "Pak Jantung berbicara semangat sekali sambil melirik salah satu peserta yang pendiam, yakni Bang Lubang Kentut. Upss. Tak dinyana, semua koor, "setujuuuu".

Akhirnya secara aklamasi, pilihan jatuh bulat-bulat pada-siapa lagi kalau bukan-bang Lubang Kentut! Serta merta Bang Lubang Kentut protes mengajukan PK, Peninjauan Kembali. Tapi sia-sia saja. Protes bang Lubang Kentut tenggelam dalam keriuhan sidang. Dan, tak lama kemudian sidangpun usai. Bang Lubang Kentut terdiam. "Apa yang aku lakukan untuk tuanku, ternyata tidak berharga sam sekali," batinnya. "Baiklah. Akan aku tunjukkan bahwa apa yang mereka putuskan itu salah besar.

Maka mulailah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Sang tuan pun demam. Kadang panas kadang dingin. Satu persatu anggota tubuh unjuk sakit. Pak Jantung mengeluh, detak jantungnya lain dari biasanya. Yang biasanya stabil sudah tidak lagi. Jeng Bibir meradang, setiap kali bertugas pasti orang di sekitar tuannya ramai-ramai menutup mulutnya masing-masing. "Ada bau tak sedap," kata mereka. Mas Mata juga begitu, "Aku sering kelilipan dan berkunang-kunang, padahal tidak ada kunang-kunang yang hinggap pada diriku. Kenapa ya?" lalu, semua berkumpul. "Ya...ya...ya...kami juga!" Sungguh tidak seperti biasanya.

Mereka pun menunjuk tim investigasi untuk menuntaskan kasus ini. Setelah mendapat petunjuk dari sejumlah saksi, tim pun menangkap Bang Lubang Kentut sebagai satu-satunya tersangka. Akhirnya, di hadapan majelis hakim. bang Lubang Kentut pun mengakui bahwa ini semua terjadi karena dirinya melakukan mogok kerja. Jiak tuannya ingin buang angin, ia tidak merespon. Kalu tuannya ingin BAB, ia cuek saja. Pokoknya ibarat keran air, dirinya mengunci rapat-rpat keran itu. Mbah Kumis ketua majelis hakim yang berwibawa pun bertanya, "Jujurlah padaku. Apa sebenarnya yang kamu inginkan?".

Bang Lubang Kentut terbata-bata berkata, "Saya ingin menyadarkan semua pihak, meskipun posisi saya di bawah, tak elok dipandang, bukan berarti saya lantas tidak penting. Semua anggota tubuh sam pentingnya. Sudah sepantasnya kita saling sinergi sesuai dengai core/fungsinya masing-masing."

cerita ini dikutip dari : Buku, Be The Best (not "be asa"). Muhammad Karebet Widjajakusuma.
»»  READMORE...

Minggu, Desember 13, 2009

MOTIF KERAWANG GAYO


Motif kerawang hanya terdiri dari empat bagian, jikalau adapun tambahan lainnya sudah merupakan hasil dari variasi. Adapun empat bagian itu adalah (1) Emun Berangkat (2) Pucuk Rebong (3) Tapak Tikus dan (4) Tai Kukur.

  1. Emun Berangkat (Awan Berangkat) yang menyerupai huruf S sambung menyambung, putar berputar. Ini melambangkan perjuangan hidup dalam menempuh kehidupan. Suka duka, susah senang, sempit luas. Ada masa-masa tertentu yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tidak ada jalan lurus, yang ada hanya liku-liku mendaki dan menurun. Itu merupakan pakaian hidup untuk berjuang
  2. Pucuk Rebung, menggambarkan bukit barisan atau segitiga sama kaki yang dijahit lurus-lurus dari pendek lebih panjang, lebih panjang lagi, lebih panjang lagi kemudian menurus beberapa kali. demikian berulang-ulang. ini menunjukkan kesatuan ikatan dalam masyarakat baik dalam kedudukan dan dalam hal keadaan. Ada yang rendah ada yang tinggi, ada yang kaya ada yang miskin. Semua bersatu padu.
  3. Tapak tikus dilambangkan sebagai bundaran bulat sebanyak empat buah diantara bundaran itu dipisahkan oleh garis, bundaran kecil ini agak rapat ke tengah. Ini menggambarkan sarak opat yaitu: reje, cing, imem dan petue.....
  4. Tai kukur menyerupai rantai melambangkan rakyat genap mufakat.

Sekarang ini kerawang sudah banyak variarsi tambahan untuk memperindah dan terkadang melupakan makna yang terkandung dari kerawang itu sendiri.

Tulisan ini disadur dari tulisan (Alm) Ayahanda tercinta Drs. Mukthaman Bale dengan judul tulisan "Kerawang Merupakan Aset Daerah"........
»»  READMORE...

PINTE

Sebuah puisi dari Almarhum Ayahanda tercinta semasa kuliah (1972). Disadur sesuai tulisan aslinya.....
Ayahku......dor wan ni atengku......

----PINTE----
Gibdi ilen langkah si kualihen
Sawah ke die ku pinte ni tubuh

Kuarap jelen dum si tulok
I kodok rui rum ranjo betama
Benne ku ruwesku bele mu timpe

Dene sikutung...........
Djeram beserit wani kekire
Bewene ilit bewene nume

Djelen sigere beturuh
Bewene gere eruh
Tubuh mangani ate

Turah-turah aku beluh
Ngenal suluh ni rembege
Turah-turah aku besesunguh
Achirat denie........
Bahgie si ku pinte,-



WAN SEKULAH.
24-3-1972

Oleh : emtebe
»»  READMORE...